Budidaya sayur sehat dan sayur organik saat ini semakin marak digeluti oleh para petani, khususnya para petani muda atau para petani milenial, hal ini bertujuan untuk menarik minat para pembeli.
Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Perkebunan kabupaten Sintang, Sonya Puspasari menjelaskan, sayur sehat merupakan sayur yang tidak terkontaminasi oleh bahan–bahan kimia pertanian.
“Bahan–bahan kimia yang dimaksud seperti pestisida, herbisida dan sebagainya,” kata Sonya, Kamis (4/5/2023).
Dikatakan Sonya, dengan menciptakan sayuran yang rendah akan kontaminasi dari pestisida, tentunya sayur yang dihasilkan menjadi sayuran sehat.
Saat ini sayur organik semakin diminati oleh masyarakat, hal ini menjadi peluang usaha untuk para petani muda dan para petani milenial di era modern.
Pengolahan sayur organik, dijelaskan oleh Sonya dimulai dari tempat tanam, nutrisi dan pengendalian hama tanpa melibatkan bahan kimia pertanian, seperti menggunakan pupuk kompos, pupuk dari kotoran ternak, biosaka, jakaba dan lain sebagainya.
“Pertanian organik itu dari pupuk dan pestisidanya harus organik, kalaupun ada memakai bahan kimia hanya sedikit jumlahnya,” tambahnya.
Dkatakan olehnya, disamping harga pupuk saat ini sedang mahal, para petani dan penyuluh pertanian harus bisa melakukan banyak inovasi terkait dengan budidaya pertanian, contohnya seperti pertanian organik ini, yaitu budidaya sayuran tanpa menggunakan bahan kimia pertanian, namun produksi yang dihasilkan tetap optimal.
sumber: https://www.rri.co.id/sintang/daerah/227566/sayur-organik-memiliki-peluang-usaha-untuk-milenial