Address
Cibis Nine Building Lantai 11 – Jalan TB Simatupang Kav 2 Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Phone

Peneliti Temukan Inovasi Atasi Resistensi Hama terhadap Insektisida


Penggunaan insektisida adalah cara paling umum untuk mengendalikan kerusakan tanaman akibat serangan hama. Namun, penggunaan yang berlebihan menyebabkan hama menjadi kebal terhadap insektisida.

Ketika kumbang, ngengat atau serangga lainnya mengalami mutasi genetik terhadap insektisida, pengendali vektor terpaksa menggunakan senyawa beracun. Peningkatan senyawa ini, membunuh serangga yang penting secara ekologis, sehingga menimbulkan resiko besar terhadap kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan.

Melansir techexplorist, untuk mengatasi tantangan ini, ahli genetika di Universitas California San Diego telah mengembangkan teknologi penggerak gen berbasis CRISPR, e-drive. E-Drive secara genetik memodifikasi gen yang resistan terhadap insektisida dan menggantinya dengan gen yang rentan terhadap pesitisida.

Sistem baru ini menggantikan gen yang bermutasi dengan menggunakan pewarisan bias dari varian tertentu yang dikenal sebagai alel. Para peneliti telah merancangnya sedemikian rupa sehingga kemudian menghilang, meninggalkan versi gen aslinya.

“Kami telah mengembangkan pendekatan biologis yang efisien untuk membalikkan resistensi insektisida tanpa menimbulkan gangguan lain terhadap lingkungan. E-drive ini diprogram untuk bertindak sementara dan kemudian menghilang dari populasi”, ujar penulis utama studi, Ethan Bier.

Sementara itu, menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Communication, para peneliti menciptakan “kaset” genetik, atau sekelompok elemen DNA baru, dan memasukkannya ke dalam lalat buah. Ini merupakan demonstrasi bahwa teknologi ini dapat diterapkan pada serangga lain.

Kaset e-Drive ni menargetkan gen yang dikenal sebagai saluran ion natrium berpintu tegangan atau vgsc, yang penting untuk berfungsinya sistem saraf dengan baik. Kaset ini mengikat protein DNA Cas9 dan menembus gen resistensi insektisida vgsc, yang mana gen ini kemudian digantikan dengan bentuk alami aslinya.

Menurut para peneliti, ketika gen kaset dimasukkan dalam serangga target, perkawinannya akan mewariskan gen yang rentan terhadap pestisida keturunannya. Karena sistem penggerak gen dapat terus menyebar tanpa terkendali, para ahli genetika dapat menerapkan pembatasan melalui terbatasnya kelangsungan hidup atau kesuburan.

Para peneliti menegaskan bahwa sifat e-Drive yang dapat menghilangkan dirinya sendiri membuatnya cocok untuk diperkenalkan kembali jika diperlukan. Selain itu, tim menegaskan bahwa hal ini dapat digunakan untuk membatasi pertumbuhan nyamuk penyebar penyakit.

sumber: https://www.rri.co.id/iptek/1148700/peneliti-temukan-inovasi-atasi-resistensi-hama-terhadap-insektisida