Address
Cibis Nine Building Lantai 11 – Jalan TB Simatupang Kav 2 Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Phone

Selain untuk Kecantikan, Lidah Buaya Dapat Dijadikan Pestisida


Bagi kebanyakan orang, nama lidah buaya identik dengan kecantikan. Produk-produk turunannya dapat ditemui pada rata-rata merek sampo terkemuka atau pada masker pelembab wajah dan kulit.

Bahkan, sebagiannya juga sudah dimanfaatkan untuk campuran minuman seperti nata decoco. Namun, belum banyak yang tahu bahwa lidah buaya juga mampu dimanfaatkan untuk membantu petani.

Limbah kulit lidah buaya yang dibuang dapat digunakan sebagai pestisida alami. Penelitian terbaru menunjukkan bahan ini dapat melindungi tanaman pangan pokok dari serangga berbahaya.

Secara global, 20-40 persen hasil panen hilang karena hama, yang berdampak langsung pada ketahanan pangan dan nutrisi. Lidah buaya merupakan tanaman mirip kaktus tanpa batang yang banyak dibudidayakan.

Zat di dalamnya yang seperti gel digunakan menyembuhkan luka, sengatan matahari, dan penyakit kulit, serta mencegah kebotakan. Namun, kulit lidah buaya dianggap tidak berharga dan biasanya dibuang sebagai limbah pertanian.

“Kami membuktikan bahwa ekstrak kulit [lidah buaya] vera bertindak sebagai pencegah makan dan akhirnya membunuh hama pertanian,” kata Bandyopadhyay, asisten profesor kimia di Universitas Texas Rio Grande Valley, AS.

Bandyopadhyay dan rekan-rekannya mempresentasikan temuannya di American Chemical Society, Kamis (17/8/2023). Timnya menunjukkan kulit lidah buaya dapat bertindak sebagai insektisida alami, mencegah serangga dari tanaman seperti jagung atau millet.

Ia menjelaskan, serangga tidak menyukai kulit lidah buaya karena mengandung fitokimia yang bersifat racun bagi mereka. Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien adalah bahan kimia yang dihasilkan tanaman.

“Serangga dapat dirugikan atau dibunuh oleh bahan alami yang terkandung dalam kulit lidah buaya. Paparan terhadap senyawa ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, penyakit, atau bahkan gangguan pada kemampuan serangga untuk bepergian, makan, dan bereproduksi,” kata Bandyopadhyay mengutip dari SciDev.net, Minggu (3/9/2023).

Peneliti tertarik potensi kulit lidah buaya sebagai insektisida setelah menyaksikan serangga meninggalkan daun lidah buaya. Namun, serangga tersebut ternyata menyerang daun tanaman lain.

Mereka berhipotesis kulit lidah buaya memiliki bahan kimia pertahanan yang spesifik. Peneliti kemudian mengumpulkan dan mengeringkan kulitnya dan mengekstrak diklorometana (DCM), heksana, dan metanol dari kulitnya.

Percobaan menunjukkan ekstrak DCM kulit lidah buaya memiliki sifat membunuh serangga yang besar terhadap hama pertanian. Ini juga sama dengan enam senyawa lain dari kulitnya.

Secara signifikan, senyawa tersebut tidak menunjukkan sifat beracun. Ini menunjukkan insektisida berbahan dasar kulit lidah buaya tidak menimbulkan masalah keamanan signifikan bagi manusia.

“Dengan memanfaatkan kembali sisa kulit lidah buaya yang saat ini dibuang, produksi lidah buaya dapat dibuat lebih berkelanjutan dan berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB,” kata Bandyopadhyay.

sumber: https://www.rri.co.id/iptek/344829/selain-untuk-kecantikan-lidah-buaya-dapat-dijadikan-pestisida